Senin, 30 Juli 2012

REVIEW : The Curious Case of Benjamin Button

Gw mau sharing lagi film yang tadi sore gw tonton, judulnya The Curious Case of Benjamin Button, gw tau film ini sihudah lama, waktu gw kelas 2 SMA kalo gak salah, mo minjem ma temen eh keduluan, yaudah tenggelem tuh filmnya ga tau sma siapa -__-
Nih sedikit sinopsis jalan ceritanya, siapa tau ada yg pengen nonton gtu, iseng2 siang2 nonton+makan cemilan sambil nunggu buka :D
Oh iya nontonnya jgn sama kaya gw ketiduran, mesti ngulang lagi bagian yang blm gw liat, soalnya nih film lumayan lama, 2 jam 45 menit
Well.. well.. selamat membaca!!

Cerita dimulai di sebuah rumah sakit New Orleans, pada bulan Agustus 2005, Orang tua Daisy di bangsal tempat tidur rumah sakit dengan anaknya Caroline. Daisy memulai cerita yang bernama clockmaker Gateau (Koteas) yang biasa di panggil Mr. Cake yang bertugas untuk membuat sebuah jam di stasiun kereta api di New Orleans. Setelah menerima berita kematian anaknya dimedan perang, dia bekerja siang dan malam hanya untuk jam saja, dengan sengaja dia merancang untuk waktunya mundur kebelakang, dengan harapan bahwa mereka akan membawa kembali orang - orang yang meninggal dalam perang.


Lalu Daisy meminta Caroline untuk membacakan dari buku harian yang berisi foto dan kartu pos yang ditulis oleh Benjamin Button ( Brad Pitt ). Caroline mulai membaca cerita sebagai transisi ke Benjamin sebagai titik cerita utama.

Suatu hari, pada tanggal 11 November 1918, orang dari New Orleans merayakan akhir Great War. Kemenangan dari Perang Dunia I, ada bayi laki - laki yang lahir dengan tampilan fisik seperti seorang lelaki berusia 80 tahun-an. Ibu bayi tersebut meninggal sesaat setelah melahirkan dan ayahnya ( Thomas Tombol ) membawa bayi itu dan meninggalkannya disebuah rumah panti jompo. Queenie ( Henson ) dan Tizzy ( Ali ), Pasangan Afrika dan Amerika yang bekerja di panti jompo, yang menemukan bayi itu. Berhubung Queenie tidak bisa mengandung, dia memutuskan untuk membawa bayi dan dianggap sebagai anaknya sendiri. Lalu diberi nama Benjamin.
waktu bayinya tuh brow.. TUA!!


Di cerita ini, Benjamin mulai tumbuh secara fisik lebih tua tetapi umur yang muda, lalu sekitar tahun 1930, disaat dia masih seperti umur 70 tahun-an, dia bertemu dengan seorang gadis muda bernama Daisy ( Fanning ),dia tinggal bersama neneknya di panti jompo. Disitu dia bermain bersama dan mendengarkan Daisy dari nenek membaca dari cerita Hikayat.

Elle Fanning ohh Elle Fanning :D :D :D

Nih kira2 umur 7 tahun brow.. MASIH TUA!!

Kecilnya aja udah unyu, apalagi gedenya :D


Mending gw aja yg dipegang *ngarep*

Beberapa tahun kemudian Benjamin bekerja di sebuah kapal penarik di dermaga New Orleans bersama Kapten Kapal Mike ( Jared Harris ). Mereka dalam waktu luang, kapten yang membawa dia ke hotel dan bar. Dan tentu saja permainan para pria dengan wanita nakal ... Lokalisasi. Karena sang kapten kapal tidak percaya bahwa Benjamin tidak pernah bersama wanita sampai umur setua itu. Padahal Benjamin masih sangat muda tetapi fisik yang tua. Lalu untuk pertama kali nya, dia bertemu dengan Thomas Tombol, tetapi dia tidak memperlihatkan bahwa dia ayah dari Benjamin. Lalu, Benjamin meninggalkan New Orleans bersama awak kapal penarik untuk jangka panjang dalam perjanjian kerja. Oh iya, Sebelum meninggalkan New Orleans, Benjamin membuat janji dengan Daisy untuk menulis surat dan mengirim foto apabila Benjamin singgah di suatu tempat.

Gawe jadi pelaut brow.. (tetep) TUA!!

Suatu ketika di Rusia, Benjamin bertemu seorang wanita Inggris yang bernama Elizabeth Abbott ( Tilda Swinton ) dan akhirnya Benjamin jatuh cinta. Tetapi sayangnya Elizabeth sudah menikah dengan seorang mata - mata pemerintah Inggris. Suatu hari, pada tanggal 8 Desember 1941, saat hari serangan Pearl Harbor, Elizabeth menghilang dan meninggalkan Benjamin. Lalu meninggalkan catatan di balik pintu hotel dimana Benjamin tinggal dan isinya: "It was nice to have met you."

 Udah keliatan gantengnya tuh om gw



Lalu Benjamin dan Kapten Mike beserta awak kapal berangkat Perang Dunia II. Tetapi tragisnya kapten kapal dan beserta awak lainnya tewas tertembak oleh kapal selam milik dari Jerman di Samudera Atlantik. Lalu Benjamin diselamatkan oleh tentara Laut Amerika Serikat.Di atas kapal, Benjamin melihat keanehan yang mana ada Hummingbird (burung kolibri) ditengah laut yang terbang hingga sejauh sampai tengah samudera yang melambangkan semangat kapten kapal Mike yang masih hidup di hati Benjamin. Saya saja tertawa dan bahagia ketika kapten Mike tertembak, kata2 - nya bilang tembakannya telah merusak keindahan tatonya. Disitulah Benjamin melihat kematian dengan cara yang berbeda yang berbeda dengan kejadian di rumahnya ( Panti Jompo ) yang mana kematian nya lebih alami.

 Lagi ditembakin nih brow..

Kapten Mike nya ketembak

Tahun 1945, Benjamin kembali ke New Orleans dan kembali bertemu dengan Thomas Tombol yang sekarat. Thomas akhirnya mengatakan ke Benjamin bahwa dia ayah kandungnya dan berniat memberikan seluruh aset kekayaannya ke Benjamin, termasuk rumah dan keluarga Tombol pabrik. Lalu seketika Benjamin berubah menjadi orang kaya.

Disatu sisi, Daisy menjadi penari sukses di New York City. Daisy mencoba untuk merayu Benjamin tetapi dia menolak. Ketika Benjamin melakukan perjalanan ke New York untuk memenuhi undangan Daisy. Tetapi nasib berkata lain, Daisy telah jatuh cinta dengan teman seprofesinya. Kemudian, Daisy mengalami kecelakaan pada saat tour wisata di Paris. Seketika, karir tari baletnya berhenti total karena kakinya patah. Benjamin menerima berita itu dari salah satu temannya dan segera melakukan perjalanan ke Paris mencari Daisy. Daisy berkomentar untuk pertama kalinya setelah melihat Benjamin adalah "Anda Sempurna" yang berubah menjadi sosok orang yang muda, Tetapi Daisy berubah dan ingin Benjamin keluar dari hidupnya karena Daisy tidak ingin dilihat kondisinya saat itu oleh Benjamin. Kemudian Daisy menjalani terapi agar bisa berjalan kembali.



 Ketemu Daisy setelah lama tak bertemu..

 Tapi udah punya cowo, kasian om gw -__-

Belagu sih lu make nolak om gw.. arus!!

Pada tahun 1962, Benjamin kembali ke New Orleans dan bertemu dengan Daisy lagi. Mereka jatuh cinta kembali karena posisi mereka menjadi seumuran. Kemudian Benjamin menjual rumahnya yang diwariskan oleh Thomas Tombol dan pindah ke sebuah apartemen duplex dengan Daisy. Daisy memulai sebuah studio tari balet untuk anak - anak perempuan. Namun, setelah beberapa tahun kemudian, Benjamin berkembang tambah muda sedangkan Daisy tumbuh menjadi tua, dan saat itu Daisy melahirkan seorang bayi perempuan, bernama Caroline. Tetapi Benjamin merasa pesimis dan percaya tidak bisa menjadi "ayah" karena dia terus menjadi muda dan memutuskan meninggalkan Daisy dan meninggalkan harta benda dan aset untuk Daisy dan Caroline.




Akhirnya dy balik lagi dan punya anak..

Sewaktu membaca ini, Caroline baru menyadari bahwa ayah sebenarnya adalah Benjamin. Saat itu juga, Caroline menjadi bingung kenapa membutuhkan waktu yang lama untuk memberitahukan. Tetapi pada akhirnya menemukan bahwa dia adalah Benjamin yang mengirim kartu pos saat Caroline setiap ulang tahun.

Benjamin menjadi lebih muda dan melakukan perjalanan ke berbagai negara di seluruh dunia. Pada tahun 1980, dia kembali sekali lagi, seperti umur 25 tahun dia bertemu lagi di Daisy studio tari. Pada saat itu Daisy telah menikah dengan seorang duda dan saat itu Caroline berumur 12 tahun. Daisy memperkenalkan suaminya dengan Benjamin dan anak perempuannya sebagai teman lama keluarga. Daisy kemudian bertemu dengan Benjamin secara pribadi di hotel dan berbagi semangat mereka untuk satu sama lain. Saat itu, Daisy menjadi sangat tua untuk Benjamin. Tetapi Benjamin terus tumbuh sampai muda dan ke tahap proses remaja. Lalu Daisy pindah ke rumah sakit swasta di mana Benjamin dibesarkan dan bertemu dengan Benjamin, alangkah terkejutnya bila saat itu Benjamin seperti umur 8 tahun. Dan dengan sabarnya Daisy merawat Benjamin seperti anaknya sendiri.

 Om gw makin lama makin muda penampilannya, efek dari penyakitnya
Gw kalo jd Benjamin gw dah tinggalin tuh nenek2 peyot gtu 


 Makin lama makin muda si Benjamin..


  
 Dan semakin muda alias jadi balita..


 Eng ing eng.. jadilah bayi dia brow! ajaib!


Akhirnya meninggallah Benjamin, ciyan 

Pada tahun 2002, jam kereta itu ditutup. Lalu setelah itu pada musim semi tahun 2003, Benjamin yang berubah menjadi seorang bayi meninggal di pelukan Daisy. Kemudian Daisy mengatakan untuk melihat kedua bola matanya yang dia ingat., tahun 2005, dikamar rumah sakit itu, Caroline ingin mengecek kondisi terakhir akibat badai Topan Katrina, Karena cerita di buku diary telah selesai. Caroline meninggalkan Daisy sendirian, setelah ingin melihat Benjamin untuk terakhir kalinya dan melihat Hummerbird (burung kolibri) terbang di dekat jendela ( seperti Benjamin melihat waktu di tengah samudera Atlantik ) merupakan simbol roh setelah kematian. Daisy meninggalkan dunia untuk selama - lamanya.


 Daisy udah nenek2

Penampakan burung kolibri

Film dengan durasi waktu 2 jam 47 menit merupakan film yang sangat panjang tetapi penuh dengan filosofi kata yang mengandung arti yang dalam. Saya langsung mengacungkan jempol "Two Thumbs" untuk film ini. Film ini diperankan oleh Brad Pitt, Cate Blanchett, Jason Flemyng, Taraji P. Henson, Julia Ormond dan disutradarai oleh David Fincher. Dengan Genre film Comedy, Drama, Romance, Science Fiction/Fantasy and Adaptation. Oh iya... Pesan yang disampaikan sangat lah besar seperti waktu yang telah berputar tidak dapat kembali lagi, apakah arti kehidupan dan makna cinta sejati dan masih banyak pesan yang disampaikan.

“You can be as mad as a mad dog at the way things went, you can curse the fates, but when it comes to the end, you have to let go.”

Selasa, 24 Juli 2012

Pelajaran Moral : Suami Jadi Pengemis, dan Pengemis Jadi Suami


Ada sebuah kisah nyata yang diambil dari buku Qishasasu Muatsirat Lilfatayat karya Ahmad salim Badwilan.


Ada seorang wanita yang baru saja dipersunting menjadi istri oleh seorang laki-laki. Lazimnya tradisi di Timur Tengah, saat malam pertama sang istri menyiapkan hidangan pembuka bagi suami. Mereka berkumpul mesra di ruang makan.


Tiba-tiba, keduanya mendengar suara ketukan pintu. Sang suami menghentak dan berkata gusar, “Siapa tamu yang mengganggu ini?”

Berdirilah istri menuju pintu lalu bertanya dari balik pintu, “Siapa?”.

Terdengar jawaban, “Saya adalah pengemis yang meminta sedikit makanan”.

Si istri kemudian menyampaikan kepada suaminya, “Dia pengemis meminta sedikit makanan”.

Marah si suami sembari berkata, “Hanya gara-gara pengemis ini istirahat kita terganggu apalagi kita sedang menikmati malam pertama?”.

Si suami bergegas keluar dan langsung menghantam pengemis itu secara bertubi-tubi. Sesat kemudian, terdengar rintihan dan ringisan.

Si pengemis berlalu membawa rasa lapar dan luka yang memenuhi ruh, jasad dan kehormatannya.

Si suami kembali menemui istrinya di dalam kamar pengantin dengan hati yang penuh emosi karena gangguan yang terjadi barusan.

Sejurus kemudian, si suami terkena sesuatu menyerupai penyakit kesurupan, lalu dia merasa dunia menyempit dan menghimpitnya dengan keras. Lalu dia berlari keluar rumah dengan menjerit, meninggalkan istrinya yang ketakutan.

15 tahun berlalu...

Sang istri yang ditinggal suaminya ini mendapat pinangan lagi dari lelaki lain. Ia pun menerima dan mereka melangsungkan pernikahan.

Pada malam pertama, suami istri tersebut berkumpul didepan hidangan pembuka yang telah disajikan. Tiba-tiba keduanya mendengar suara ketukan pintu. Berkata suami kepada istrinya, “Pergilah bukakan pintu”.

Si istri menuju pintu dan bertanya, “Siapa?”.

“Pengemis meminta sesuap nasi”, kata tamu tersebut.


Si istri menemui suaminya yang langsung menanyakan siapa tamu. Si istri berkata, “Pengemis meminta sesuap nasi”.
Maka si suami berkata, “Panggil dia kemari dan siapkan seluruh makanan ini diruang tamu lalu persilahkan dia makan sampai kenyang”.

Si istri bergegas menyiapkan hidangan, membukakan pintu lalu mempersilahkan pengemis itu untuk makan.

Si istri kembali menemui suaminya dengan menangis. Suaminya bertanya, “Ada apa denganmu?, Kenapa kamu menangis?, Apa yang terjadi?, Apakah pengemis itu menghinamu?”

Si istri menjawab dengan linangan air mata yang memenuhi matanya, “Tidak”.

“Dia mengganggumu?”, tanya suami.

“Tidak”, jawabnya.

“Dia menyakitimu?”, tanya suami.

“Tidak”, jawabnya.

“Lalu kenapa engkau menangis?”, tanya suami.

Si istri berkata, “Pengemis yang duduk di ruang tamumu dan menyantap hidanganmu adalah mantan suamiku lima belas tahun yang lalu. Pada malam penganti itu, ada pengemis datang dan suamiku memukulinya dengan keras. Setelah itu mantan suamiku kembali menemuiku dengan dada yang sempit. Aku menyangkanya dia terkena jin atau kesurupan. Dia lari meninggalkan rumah tanpa ada kabar sampai malam ini….Ternyata dia menjadi pengemis.”

Si suami tiba-tiba menangis….

Istrinya bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”

“Taukah kamu siapa pengemis yang dipukul oleh mantan suamimu dulu?”, kata suami.

“Siapa dia?”, tanya sang istri.

“Sesungguhnya pengemis itu, aku….”, suaminya menjelaskan.


Moral Cerita

Kita tak pernah tahu apa yang terjadi esok hari, bahkan satu jam atau satu detik ke depan. Roda hidup terus berputar. Tatkala kita menjalani hidup, maka apa yang kita tabur dan itulah yang kita tuai. Beberapa kepercayaan menyebutnya sebagai karma, sementara secara ilmiah inilah hukum aksi-reaksi.

Ketika kita berbuat jahat pada orang lain, maka Tuhan, yang menciptakan keseimbangan di alam semesta ini, menjalankan hukum aksi-reaksi tersebut pada diri kita. Maka, berbuatlah baik sekuat mungkin agar kita pun mendapat ganjaran setimpal dari kebaikan kita.

Di sisi lain, bagi kaum wanita, alangkah indah menjaga kehormatan dan menjadi istri, ibu yang baik bagi keluarga. Sang wanita pada kisah nyata di atas tetap berpegang pada hukum agama yang ia anut, untuk menjaga kehormatan dan kesetiaan pada suami.

Sementara para suami dan siapa pun lelaki yang kelak menjadi seorang suami, sebuah kehormatan bagi kaum pria menjadi kepala rumah tangga. Memberi teladan yang baik kepada istri dan anak-anak adalah semulianya ketundukan kepada Tuhan. Termasuk memberi contoh kemurahan, kebaikan hati pada tetangga, dan sesama manusia. Maka, Insya Allah mendapat kebaikan yang sama.

Selamat menjelang Ramadan, semoga keberkahan bulan suci membanjiri keluarga-keluarga yang sakinah.

Sabtu, 21 Juli 2012

REVIEW: We Bought A Zoo



Gw mau sharing film yang tadi sore gw tonton..
Film ini didaptasi dari kisah nyata seorang petualang yang sangat cinta akan pekerjaannya sebagai seorang wartawan yang bernama Benjamin Mee. Tugasnya dalam mengulas sebuah berita tetap dilakukannya meski terkadang ia harus berhadapan langsung dengan maut. Tetapi profesinya tersebut harus berhenti setelah sang istri, Katherine meninggal karena sakit, dan mengharuskannya mengurus kebutuhan kedua anaknya, Dylan dan Rosie. Dylan yang dalam masa menuju usia dewasa, terpukul karena kepergian sang ibu, sementara adiknya, Rosie yang berusia 7 tahun lebih tabah dalam menghadapi kenyataan yang terjadi.




Maka pencarian tempat tinggal baru mereka segera dimulai bersama Stevens yang juga baru menjalani profesinya sebagai agen properti. Dari sekian banyak rumah yang dilihat ternyata tidak ada yang klop dengan pilihan Rosie, sampai akhirnya Rosie memberikan secarik kertas berisi gambar sebuah tempat yang ia inginkan yang ternyata adalah sebuah tempat tinggal lengkap dengan halaman luas penuh dengan aneka macam binatang yang bisa kita tebak bahwa itu adalah sebuah kebun binatang.





yayyy! We Bought A Zoo :D

Sesuai dengan tujuan utama Ben yang ingin melihat Rosie bahagia atau tepatnya tertawa riang, ia pun berani ambil resiko menempati rumah barunya serta menjadi pemilik kebun binatang tersebut. Bertemu dengan para staff nya seperti Kelly, Robin beserta capuchin-nya, Peter MacCready, hingga Lily. Bersama-sama mereka menghidupkan kembali tempat tersebut menjadi kebun binatang tersohor di wilayah yang jauh dari kota itu.


Para staff kebun binatang The Rosemoor

 
Ini dia keluarga Mr. Mee


Namun tidak semudah yang ia pikirkan sebelumnya, ternyata hidup barunya tersebut menguras pundi-pundi uangnya. Membeli makanan, merawat hewan yang sakit hingga renovasi disana-sini membuat ia kelimpungan. Kemudian belum lagi permintaan dari seorang penilai kelayakan sebuah kebun binatang, Walter Ferris yang macam-macam. Hingga akhirnya ia tidak memiliki uang sama sekali alias Nol.

Gw saranin langsung tonton aja nih film kalo mau terusan ceritnyanya, endingnya kaya gado gado!!


Poin tinggi justru saya berikan pada pemeran Rosie Mee. Maggie Elizabeth Jones seperti menyihir saya saat penampilannya yang polos (namanya juga anak kecil), menggemaskan namun juga cerdas. Memang ia kurang dikenal sekarang, tapi saya memiliki keyakinan ia akan menjadi salah satu aktris terkenal dalam 10 tahun kedepan. Sosoknya yang ceria mampu membangkitkan perasaan bahagia setiap penontonnya. Apalagi pas dia ngomong, "We bought a zoo", Make she more cute :D



Nih pemeran cewek yang jadi lily miska, bener2 bikin gw senyum sendiri :D





Salah satu adegan yang gw paling demen di film ini adalah saat Dylan dalam kondisi hujan lebat menghampiri Lily melalui jendela kamar. Well, I must admit, I was a bit mellow... hahaha :D


Scene favorit gw!! tepat pas detik 60:46 :D

 
 
Ekspressi mukanya Lily sumpah bikin gw ngulang2 scenenya :D


Film yang menarik dan lu pada ga bakal nyesel menghabiskan 2 jam dengan kisah yang inspiratif, menghibur dan bakal membuat lu merasakan sebuah ending yang mengharukan sekaligus membahagiakan. Well done, lads!




Sutradara: Cameron Crowe
Penulis: Aline Brosh McKenna, Cameron Crowe
Cast: Matt Damon, Scarlett Johansson, Thomas Haden Church, Colin Ford, Maggie Elizabeth Jones, Angus Macfadyen, Elle Fanning, Patrick Fugit, John Michael Higgins
Produksi: 20th Century Fox Film Corporation
Rilis: 23 Desember 2011
Durasi: 124 Menit